29/04/21

[TRANSLATION] Novel Silent Separation (Gu Man)- Chapter 1.1






Title : Silent Separation

Writer : Gu Man

English Translation : Peanuts

Novel Silent separation ini adalah novel yang diadaptasi menjadi salah satu drama favoritku "My Sunshine" udah berkali-kali nonton drama ini gak pernah ada bosennya, then aku baca novelnya memang keren banget, semoga kalo ada waktu bisa kulanjutkan ke chapter selanjutnya ya. Selamat Membaca!!!!

 

Pada akhirnya, aku mengerti bagaimana caranya untuk mencintai. Sayangnya, kau telah lama pergi dan menghilang di antara lautan manusia.

….

Melihat pria itu lagi, setelaah tujuh tahun lamanya, di antara keramaian supermarket yang dipenuhi dengan manusia yang sibuk berbelanja.

Zhao Mo Sheng mendorong kereta belanjanya sendiri dan bersusah payah mencari arah diantara keramaian. Ia baru saja kembali dari luar negeri, jadi ia belum benar-benar terbiasa dengan keramaian yang ada. Bagaimanapun suasana yang dipenuhi semangat dan lingkungan yang familiar dengan masa lalu membuatnya tanpa sadar tersenyum, apalagi mendengarkan betapa berisiknya orang-orang berbicara dengan aksen lokal. Ia tak tahu aakah orang orang yang baru saja kembali dari luar negeri juga merasakan hal yang sama dengan dirinya? Excited, namun juga gugup.

Tujuh tahun! Waktu yang sangat lama!

Bagaimanapun..bagaimana mungkin ia baru saja kembali dari luar negeri dan langsung bertemu dengannya? Tidak.lebih tepatnya. Mereka

Mo Sheng diam-diam melihat pada sepasang manusia yang berdiri di depan stand sayuran, sekali lagi perasaan yang rumit tentang yang dinamakan  takdir.Tujuh tahun lalu, merekalah yang membuatnya memutuskan untuk pergi.

Sekarang mereka ada disini berbelanja bersama, sudah pasti kalau mereka telah bersama! Untungnya, dia berhasil menghindar dengan cepat, kalu tidak ia mungkin akan terluka lebih dalam lagi.

He Yi Chin dan He Yi Mei, ia menyalahkan kebodohannya sendiri, mengapa dulu ia sangat yakun bahwa dengan memiliki nama depan yang sama sudah pastilah mereka kakak beradik ah?

“Kami jelas bukan kakak beradik, Sebelumnya, keluarga kami adalah tetangga dekat, kami memiliki nama depan yang sama, He, jadi orang tua kami memilih nama yang mirip untuk kami. Tak lama, ayah dan Ibu Yi Chen mengalami kecelakaan sehingga keluargaku mengadopsi Yi Chen.”

“Kau pikir kau dapat bersaing dan memenangkan dua dekade kasih sayang diantara Yi Chen dan aku?”

“Hari ini, aku ingin mengatakan padamu, Aku mencintai Yi Chen. Aku tak ingin mencintainya dengan diam-diam. Aku ingin bersaing secara terbuka denganmu.”

Tahun itu..ketika ia berusia sembilan belas tahun, sehari sebelum ulang tahun Mo Sheng, teman baiknya He Yi Mei, yang biasanya selalu diam dan introvert, tiba-tiba dengan berani membuat deklarasi di depannya. Yi Mei gadis yang selalu lembut dan tenang mengatakan sesuatu seperti itu, ia pasti sungguh-sungguh mencintai Yi Chen.

Namun apa yang bisa ia gunakan untuk bersaing dengan Yi Mei? Di hari yang sama dengan deklarasi itu, ia sudah lebih dulu kalah. Akhirnya, ia pergi ke Amerika selama tujuh tahun.

He Yi Chen tanpa terduga Zhao Mo Sheng kembali teringat mata yang sedingin es dan kata-kata tak berperasaan dihari itu.Hanya  sedikit sisa rasa sakit yang menghujam hatinya, samar-samar masih dapat dirasakan, namun sudah pasti rasa sakit itu masih ada disana.

Mereka berjalan mendekat kearahnya. Jari-jari Mo Sheng  yang menggenggam erat pegangan trolli mulai berubah pucat, ia ingin segera berbalik. Namun sayangnya, supermarket hari itu sangat ramai, jadi ia yang berjalan sambil mendorong trolli  sangat sulit untuk berbalik arah.Beberapa saat  kemudian ia berpikir mengapa ia harus lari? Ia seharusnya bersikap tetap tenang dan berkata: “Hai, lama tak bertemu” kemudian mendorong maju trollinya dengan elegan dan sealami mungkin, meninggalkan silluet yang indah.

Apalagi, mereka mungkin saja tak lagi mengenalinya. Ia sudah banyak berubah, rambut panjang terurai di tahun-tahun itu sudah menjadi lebih pendek dan rapi sekarang, dan kulitnya yang dulu putih kini sudah lebih kecoklatan dibawah sinar matahari California. Memakai kaos longgar, jeans dan sepatu sports, Ia benar-benar terlihat sangat berbeda dari masa lalu.

Mereka perlahan melangkah dan semakin mendekat, kemudian…melewatinya begitu saja.

Tanpa rasa sakit

Kemudian terdengar seseorang berbicara.

“Apakah kau ingin membeli beberapa susu?” Yimei Berkata denga suara lembut.

“….”

Mo Sheng tak mendengar jawabannya dengan dengan jelas. Ia benar-benar merindukan suara Yi Chen yang dalam dan pelan.Bertahun-tahun di negara asing, Ia masih sering mendengar suara itu di manapun, menggema di telinganya.

Merasakan kehilangan sekaligus lega, Mo Sheng mengangkat kepalanya yang tertunduk dan berjalan kedepan.

Bang! 

Suara trolli belanja menabrak tumpukan sabun diskon yang ditumpuk membentuk seperti bukit di atas lantai, si tersangka-Zhao Mo Sheng dengan polosnya melihat rutusan biji sabun jatuh ke lantai, sebuah pemandangan yang luar biasa.

Uh, dapatkah ia berpura-pura tidakmelakukan apapun?

“Ya Tuhan!Ini sudah yang ketiga kalinya dihari ini.” Orang yang bertugas memeriksa stok di supermarket tiba-tiba muncul entah dari mana, sambil menggerutu.

Seharusnya, ia tak disalahkan akan hal ini, lagipula mengapa mereka meletakkan barang-barang ditengah jalan. Mo Sheng diam diam protes didalam hati sembari berusaha keras untuk terlihat sangat menyesal.

Keramaian ini menarik perhatian orang-orang disekeliling mereka termasuk He Yi Mi. Ia dengan segera menoleh ke sumber keramaian, kemudian tercengang---Itu dia! Yi Mei hampir-hampir tak mempercayai matanya. Dia telah kembali?

“Yi Mei?” He Yi chen bingung melihat ekspresi Yi mei, bertanya sambil melihat kearah yang ditatap Yi Mei.

Tubuh tinggi dan gagah itu sesaat membeku.

Zhao Mo Sheng!

Wanita yang nampak dengan polosnya menundukan kepalanya seperti seorang anak yang bersalah itu benar-benar Zhao Mo Sheng! Wajahnya seratus persen terlihat merasa beralah, tetapi matanya, tanpa ragu mencerminkan ekspresi senyum nakal. Berada dari jarak jauh, faktanya,ia tak benar-benar dapat melihat wajahnya, tetapi Yi Chen tahu pasti itu adalah dia. He Yi Chen paham betul, gadis itu selalu seperti itu, sebuah kebiasaan mengganggu kolam tenang dimusim semi kemudian pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab, Liar,egois, dan memuakkan.

Tepat sudah tujuh tahun….ia masih iangat jalan pulang kerumah.

He Yi Chen mengalihkan pandangannya.”Yi Mei, ayo pergi.”

He Yi Mei sangat terkejut melihat betapa tenangnya Yi Chen.”Tidakkah kau ingin mengatakan hello? mungkin…”

“Dia sudah bukan bagian hidupku sejak lama.”Nada bicaranya terdengar kosong ,seakan itu memang bukan apa-apa untuknya.”

Yi Mei melihat ekspresi itu hati-hati namun tak bisa menemukan sedikitpun petunjuk. Akhirnya, ia tak punya pilihan selain menghela napas.”Ayo!”

Ketika Yi Mei melirik untuk terakhir kalinya ke arah Zhao Mo Sheng, kebetulan gadis itu juga sedang menoleh kearahnya, mata mereka saling bertatapan. Mo Sheng terlihat tertegun untuk sesaat, kemudian senyum samar terulas dari wajahnya, ia menyapa Yi Mei dengan menganggukkan kepalanya.

Yi Mei buru-buur berbalik dan memanggil:”Yi Chen…”

“Ya?”

“Dia….” Yi Mei sedikit terkejut, ketika ia menoleh sekali lagi Mo Sheng sudah tak ada lagi diantara keramaian tersebut.

“Apa?”

Tidak, tak ada apa-apa.”Yi Me menunduk. Tapi…Moseheng jelas-jelas melihatnnya, lalu kenapa ia pergi begitu saja?Sementara Yichen juga jelas-jelas melihatnya juga…

….

Mo Sheng tak pernah menduga akan kembali ke tempat ini

Selama interview, kepala editor bertanya: Nona Zhao, mengapa kau memilih untuk bekerja di kota ini?”

Tiba-tiba Mo Sheng tak tahu bagaimana harus menjawab. Mengapa? Karena ia belajar lebih dari setahun di salah satu universitas di kota ini?Karena ia ingin bertemu pria itu?Karena ia pernah mengalami kesulitan disini?

Pada awalnya, ia juga tak mengerti. Sebelum kembali, tempat yang terpikirkan olehnya memang hanya tempat ini. Sampai  saat ia bertemu kembali dengan pria itu, ia baru menyadari bahwa alasannya datang adalah untuk melihatnya. Meskipun ia sudah bukan milliknya lagi, namun ia hanya ingin melihatnya.

Hanya untuk melihatnya

“Mungkin karena aku tak bisa pulang ke rumah.” Mo Sheng berkata. Kepala editor menatapnya dengan bingung untuk beberapa saat sebelum akhirnya menerimanya sebagai fotografer untuk sebuah majalah wanita.

Bagaimanapun, kepala editor memperhatikan pengalaman kerja gadis ini di perusahaan penerbit di luar negeri membuatnya penasaran.

“Itu hanya penerbit majalah kecil.”Kata Mo Sheng kepada kepala editor.

“Hey! Ah Sheng.”Kepala editor wanita yang nampak berusia empat puluhan itu memanggil namanya dengan halus.”Apakah kau menguji pengetahuanku?Sampai-ampai aku bahkan tahu tentang perusahaan penerbit kecil di Amerika.”

Mo Sheng mulai tertawa, dan rasa cemasnya seketika menghilang.

Kepala Editor berkata dengan tegas: “Ah Sheng, aku tahu kesulitan yang harus dihadapi fotografer China untuk bekerja di Amerika, kau pasti lebih baik dari mereka. Mereka selalu berpikir bahwa kita Chinese tak memiliki bakat artistik.”

Setelah interview itu Mo Sheng pergi ke supermarket untuk berbelanja, kali ini ia tak berpapasan dengan dua orang itu lagi. Sampai tiba-tiba petugas keamanan supermarket menghentikan langkahnya.

“Nona, maukah kau ikut denganku sebentar ke ruang security?”

Mo Sheng terlihat tidak tenang dan merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres. Di majalah terlalu banyak kejadian dimana petugas keamanan di supermarket memaksa melakukan  penggeledahan badan paksa dan bahkan menggunakan kekerasan.

Mo Sheng menatapnya dengan tajam sebelum akhirnya si penjaga berkata:”Nona, aku tak punya maksud apa-apa. Aku hanya ingin bertanya apakah kau kehilangan sesuatu disini sebulan lalu?”

Memang benar Ia baru saja kembali kenegara ini sebulan yang lalu, mungkin saja ia memang kehilangan sesuatu tapi tak menyadarinya?Dengan penasaran, iamengikuti kedalam ruangan security. Si petugas keamanan menyerahkan sebuah dompet hitam kepadanya.

Mo Sheng tak perlu membuka dompet itu untuk menlihat apakah itu miliknya jadi ia dengan segera menggeleng  dan tersenyum ”Kau salah, ini bukan milikku.”

Si security itu nampaknya cukup eras kepala ”Kau buka dan lihatlah dulu.”

Mo Sheng mengambil dompet tersebut dan membukanya.kemudian, ia melihat foto dirinya.

Si petugas keamanan berkata dengan rasa puas,”Nona, ini fotomu bukan? Meskipun sedikit sedikit berbeda bila dibandingkan kau sekarang aku masih bisa mengenalinya begitu melihatmu.”

Perbedaanya sungguh besar karena foto itu diambil ketika ia baru saja masuk bangku kuliah, rambutnya masih banjang, diikat kuncir ponytail, dan senyumnya terlihat seperti orag bodoh.

Bagaimana mungkn foto itu muncul di dompet tak dikenal?

Mo Sheng memberikan dompet itu kembali kepada petugas security.”Ini benar-benar bukan milikku.”

Si security itu masih keras kepala,”bukankah kau wanita yang ada di dalam foto?”

“Ya itu aku, tetapi dompet ini bukan milikku. ”Pastilah ini milik seseorang yang mengenalmu nona. Mungkin pemilik dompet ini punya perasaan terhadapmu…”

Hey, siapa bilang kalau orang china tak punya imajinasi?

“Tapi….”

“Kau ambilah dompet ini, apalagi sudah sebulan tak ada yang datang dan mencari dompet ini. Ini akan di sita apabila diserahkan ke atasan,jadi lebih baik kau menyimpannya. Pasti ada hubungan antara kau dengan pemilik dompet. Ah! mungkin aku malah berkontribusi dalam awal perjodohan….”Dengan pikiran seperti itu pastilah security ini kebanyakan menonton drama.

Sebulan yang lalu adalah waktu dimana ia berpapasan dengan He Yi Chen dan He Yi Mei ditempat ini. Mungkinkah ia kehilangan dompet ini? Dengan spekulasi lucu ini akhirnya Mo Sheng membawa dompet itu pulang.

Malam hari setelah mandi ia dengan perlahan membuka dompet tersebut. Dengan desain yang sederhana, merk mewah, dan sedikit uang cash, sangat sulit mengetahui pemilik dompet hanya dari situ.

Mo Sheng dengan hati-hati mengeluarkan foto itu. Ada sedikit tanda cap jadi sudah pasti itu diambil dari sebuah dokumen. Ketika dia membalik foto itu, ia tiba-tiba terkejut dengan kata-kata dibelakang foto! Ia tak akan pernah lupa tulisan tangan yang elegan dan tajam itu.

Itu adalah tulisan tangan Yi Chen, ditulis dengan pulpen tinta hitam----

My Sunshine


Tidak ada komentar:

Posting Komentar