16/12/19

Mengupas Karakter Li Chengyin dalam Goodbye My Princess





SPOILER ALERT!!!!

Yang lebih berbahaya dari Istana Kerajaan adalah Istana timur, yang lebih sulit dibandingkan menjadi kaisar adalah menjadi putra mahkota- Li Chengyin.

Li Chengyin adalah pangeran kelima dari Dinasti Li, ia awalnya adalah sosok pangeran yang berjiwa bebas tak haus kekuasaan dan sangat loyal kepada kakanya, sang putra mahkota.  Namun dunia dan ambisinya berubah seketika saat putra mahkota dibunuh didepan matanya dan ditambah lagi ketika ia akhirnya mengetahui kebenaran pahit dibalik kematian ibu kandungnya. Sejak itu ia mulai dipenuhi keinginan untuk membalas dendam dan baginya satu-satunya cara ia harus menggenggam kekuasaan terlebih dahulu .

Entah karena naif atau serakah ia mengharapkan dua hal sekaligus Menghancurkan Danchi dan Memiliki Xiaofeng, dua hal yang jelas-jelas adalah sebuah antonim. Alasannya menghancurkan Danchi bukan hanya demi kekuasaan semata, justru pemicunya adalah kebenciannya terhadap Danchi karena ia mengira bahwa komplotan yang membunuh kakak tersayangnya adalah orang-orang Danchi. Belum lagi ketika ia berada di Danchi, menyamar sebagai orang biasa, ia berkali-kali melihat warga tak berdaya dari kerajaannya yang mereka tangkap disiksa dan dijadikan budak dan diperlakukan dengan kejam, lihat saja saat mereka dengan entengnya berniat menjadikan manusia-mansia itu sebagai sasaran kompetisi panah. Karenanya aku tidak sepenuhnya menyalahkan Li Chengyin terhadap ambisinya untuk menyerang Danchi, karena memang  begitulaah perang, satu-satunya kesalahan terbesarnya adalah karena ia menggunakan Xiaofeng untuk membukakan jalannya.

Setelah Ia behasil menjadi putera mahkota dan menikahi Xiaofeng segalanya menjadi semakin rumit. Musuhnya ada disegala penjuru, memperlihatkan kelemahannya bisa menjadi petaka Ia harus sebisa mungkin menyembunyikan perasaanya. Baginya memperlihatkan perasaanya dan kasih sayangnya hanya akan membuat Xiaofeng berada dalam bahaya. Namun satu yang Li Chengyin lupa, ia mati-matian melindungi Xiaofeng dari musuh-musuh disekitarnya tapi ia lupa untuk melindungi Xiaofeng dari dirinya,padahal ialah yang justru berkali-kali melukai Xiaofeng.

Ia mati-matian mengejar kekuasaan agar bisa melindungi orang terkasihnya namun seiring dengan kekuasaan itu mendekat, Xiaofeng semakin menjauh. Tepat saat ia membunuh Gujian aku yakin sudah tak ada titik kembali baginya. Bahkan saat ingatannya sudah kembali ia masih saja berniat berperang dengan kerajaan Xiaofeng.

Banyak yang dibut emosi dengan karakter Li Cheng Yin, melihat bagaiamana ia lagi dan lagi memanfaatkan Xiaofeng. LI CHENG YIN ini seakan-akan menjadi peran antagonis yang menyamar menjadi male lead. Namun bagiku Sesungguhnya karakter Li Cheng Yin ini sangat menarik He is Grey! melihat karaker male lead yang berperan layaknya hero bagi Damsel in distress nampaknya sudah terlampau biasa bukan? Karakternya sangat rumit, sangat seru rasanya menonton karakter yang abu-abu seperti Li Cheng Yin.





see also :

1 komentar: