SPOILER ALERT!!!!
Yang lebih berbahaya dari Istana Kerajaan adalah Istana timur, yang lebih sulit dibandingkan menjadi kaisar adalah menjadi putra mahkota- Li Chengyin.
Li Chengyin adalah pangeran kelima dari Dinasti Li, ia
awalnya adalah sosok pangeran yang berjiwa bebas tak haus kekuasaan dan sangat
loyal kepada kakanya, sang putra mahkota.
Namun dunia dan ambisinya berubah seketika saat putra mahkota dibunuh
didepan matanya dan ditambah lagi ketika ia akhirnya mengetahui kebenaran pahit
dibalik kematian ibu kandungnya. Sejak itu ia mulai dipenuhi keinginan untuk
membalas dendam dan baginya satu-satunya cara ia harus menggenggam kekuasaan
terlebih dahulu .
Entah karena naif atau serakah ia mengharapkan dua hal
sekaligus Menghancurkan Danchi dan Memiliki Xiaofeng, dua hal yang jelas-jelas
adalah sebuah antonim. Alasannya menghancurkan Danchi bukan hanya demi
kekuasaan semata, justru pemicunya adalah kebenciannya terhadap Danchi karena
ia mengira bahwa komplotan yang membunuh kakak tersayangnya adalah orang-orang
Danchi. Belum lagi ketika ia berada di Danchi, menyamar sebagai orang biasa, ia
berkali-kali melihat warga tak berdaya dari kerajaannya yang mereka tangkap
disiksa dan dijadikan budak dan diperlakukan dengan kejam, lihat saja saat
mereka dengan entengnya berniat menjadikan manusia-mansia itu sebagai sasaran
kompetisi panah. Karenanya aku tidak sepenuhnya menyalahkan Li Chengyin
terhadap ambisinya untuk menyerang Danchi, karena memang begitulaah perang, satu-satunya kesalahan
terbesarnya adalah karena ia menggunakan Xiaofeng untuk membukakan jalannya.
Setelah Ia behasil menjadi putera mahkota dan menikahi
Xiaofeng segalanya menjadi semakin rumit. Musuhnya ada disegala penjuru,
memperlihatkan kelemahannya bisa menjadi petaka Ia harus sebisa mungkin
menyembunyikan perasaanya. Baginya memperlihatkan perasaanya dan kasih
sayangnya hanya akan membuat Xiaofeng berada dalam bahaya. Namun satu yang Li
Chengyin lupa, ia mati-matian melindungi Xiaofeng dari musuh-musuh disekitarnya
tapi ia lupa untuk melindungi Xiaofeng dari dirinya,padahal ialah yang justru
berkali-kali melukai Xiaofeng.
Ia mati-matian mengejar kekuasaan agar bisa melindungi orang
terkasihnya namun seiring dengan kekuasaan itu mendekat, Xiaofeng semakin
menjauh. Tepat saat ia membunuh Gujian aku yakin sudah tak ada titik kembali
baginya. Bahkan saat ingatannya sudah kembali ia masih saja berniat berperang
dengan kerajaan Xiaofeng.
Banyak yang dibut emosi dengan karakter Li Cheng Yin, melihat
bagaiamana ia lagi dan lagi memanfaatkan Xiaofeng. LI CHENG YIN ini seakan-akan
menjadi peran antagonis yang menyamar menjadi male lead. Namun bagiku Sesungguhnya
karakter Li Cheng Yin ini sangat menarik He is Grey! melihat karaker male lead
yang berperan layaknya hero bagi Damsel in distress nampaknya sudah terlampau
biasa bukan? Karakternya sangat rumit, sangat seru rasanya menonton karakter
yang abu-abu seperti Li Cheng Yin.
see also :
keren
BalasHapus