Tampilkan postingan dengan label whv. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label whv. Tampilkan semua postingan

16/10/23

Sebuah Awal Petualangan - WHV




But someday we'll all be together once more

When all of the ships come back to the shore

I realise something I've always known

I still call Australia home

But no matter how far or wide I roam


Lagu ‘I still call Australia home’ terdengar syahdu dari headshet yang melekat rapat ditelingaku, lagu yang baru pertama kali kudengar ini menjadi teman perjalanan malam ini.

Pesawat Qantas yang  membawaku meninggalkan Indonesia terbang melaju melintasi awan, berkali-kali aku menoleh ke jendela meskipun yang terlihat hanyalah kegelapan malam, sudah hampir tiba, dari ketinggian entah beberapa ribu kaki terlihat lampu-lampu yang menerangi jalanan kota metropolitan terbesar di Benua Hijau, syukurlah penerbangan berjalan lancar, pesawat mendarat dengan mulus  di bandara Kingford Smith Sydney.

Keluar dari pesawat aku segera bergegas menuju ke bagian pengecekan imigrasi dari kejauhan sudah terlihat antrian rapi mengular, seperti info yang kudengar sebelumnya jam pagi seperti saat ini merupakan jam sibuk bandara . Pengecekan di bagian imigrasi sebenarnya tak terlalu lama mereka hanya mengecek paspor dan visa sambil sesekali menyocokkan dengan wajahku selama tak ada masalah dengan dokumen-dokumen kita seharusnya proses ini tak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Selanjutnya aku segera menuju ketempat pengambilan kopor, dari kejauhan terlihat koper biru langitku  berjalan tertib beriringan dengan koper-koper lain di sepanjang belt menunggu untuk diijemput oleh sang empunya, Koper seberat 30 kilogram sudah berada di tangan aku bergegas ke bagian terakhir yaitu bagian pengecekan kopor, perasaanku cukup dag dig dug di bagian ini, yah meskipun aku tak barang yang ilegal dan semuanya juga telah aku declare tapi tetap saja rasa was-was itu masih tetap ada, apalagi mendengar beberapa kisah teman-teman di grup yang sampai-sampai barangnya harus dibongkar ditempat bahkan ada yang sampai membayar denda dalam jumlah besar karena ketahuan membawa makanan yang dilarang. Apalagi covid-19 baru saja mereda jadi wajar saja kalau pengawasan menjadi jauh lebih ketat.

Setelah mengantri (lagi) akhirnya tibalah saat koperku untuk di periksa, lega sekali rasanya karena bagian ini dapat terlewati dengan sangat lancar, tak sampai setengah menit koperku sudah melewati pos pengecekan. Beruntungnya aku saat di bandara aku bertemu dengan sesama orang Indonesia yang juga akan pergi ke satu tujuan yang sama denganku, Tamworth. Jadi rasanya tak seperti anak hilang. Aku segera bergegas membeli nomor baru di bandara agar ponselku bisa segera aktif kembali., setelahnya kami bergegas menuju ke stasiun Sydney metro untuk menuju ke Central Station Sydney.


Sydney metro


Stasiun metro ini letaknya saling terhubung dengan bandara. Sydney Metro adalah mode transportasi umum yang banyak digunakan untuk menjangkau beberapa tempat di sekitar Sydney, bentuknya mirip dengan MRT di Jakarta hanya saja Sydney metro bentuknya bertingkat, Tiba di Central Satation aku segera melesat berlari ke arah loket  sambil menyeret koper yang lumayan berat, ya kereta jarak jauh yang kami tumpangi akan beberapa menit lagi namun tak disangka hari itu kereta menuju Tamworth sedang tak beroperasi karena satu hal, sehingga transportasi dialihkan dengan menggunakan bus. Kami datang diwaktu yang benar-benar mepet, bus terakhir yang menuju Tamworth hari itu sudah hampir berangkat, namun beruntungnya bapak sopir masih berbaik hati menunggu kami yang sudah terlihat berlari-lari dari kejauhan. Setelah naik keatas bus akhirnya aku bisa menarik napas lega, tadinya kami sudah membuat Plan B, juka tak mendapatkan transport ke Tamworth hari ini kami akan menginap di hostel untuk semalam, aku senang-senang saja bisa lebih lama di kota Sydney, tapi lagi-lagi aku berpikir harga sewa hostel disini pasti tidaklah murah apalagi untukku yang baru saja datang, menghemat pengeluaran adalah sebuah harga mati hohohoho. 

Bus melaju menyusur jalan-jalan Sydney, semakin lama bus semakin menjauh meninggalkan keramaian kota melewati kota-kota kecil yang dipenuhi dengan nuansa hijau dan langit yang sangat cerah, di kanan kiri jalan terlihat bukit dan rumput yang sangat luas ratusan sapi, domba berlarian berkejaran dengan bebas disepanjang rerumputan, Aku tak henti-hentinya 


Hei kamu sudah berada di Australia! Semuanya serasa seperti mimpi bukan?!


seruku pada diri sendiri, dari dalam hati tentunya :’


Perjalanan dari Sydney ke Tamworth membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam, meskipun aku mencoba untuk tidak terlelap tapi pada akhirnya mataku menyerah juga, maklum semalam di pesawat aku benar-benar tak bisa tidur. Pemandangan sepanjang jalan yang yang sangat asri ini rasanya seperti menina bobokkanku, tau-tau kami sudah sudah lebih dari setengah perjalanan, bus berhenti di depan McDonald, sopir bus mengatakan bahwa kita akan berhenti untuk setengah jam, aku bergegas turun perutku juga rasanya sudah sangat keroncongan, sesampainya didalam mataku segera menyapu daftar menu beserta price listnya, aku menelan ludah mataku benar-benar belum terbiasa dengan harga-harga dollar Australia ini, seems very expensive untukku saat itu. Setelah menimbang-nimbang selama beberapa menit akhirnya pilihan jatuh pada burger Chicken & Cheese seharga kurang lebih 4$, yang cukup membuat kantong menangis hue hue). 

My very first meal 


Sebiji burger sudah sangat cukup untuk mengganjal perut, sebelum bus kembali melaju melanjutkan perjalanan ke kota Tamworth.


Tamworth I’m Coming!




11/05/23

Syarat-syarat Dokumen Untuk Mendapatkan SDUWHV




Kuota WHV semakin bertambah nih setiap tahunnya, dan berbeda dengan tahun-tahun sebelunya dimana WHV hanya dibuk 1-2 tahun sekali, sekarang WHV dibuka berkala hingga beberapa kali dalam setahun. Hal ini membuat animo anak-anak muda untuk mengikuti WHV semakin tinggi. Lalu syarat-syarat apa saja sih yang dibutuhkan untuk mengikuti WHV? Sebelum mendaftar Visa WHV terlebih dahulu kita harus mendapatkan surat sakti yang di namakan SDUWHV (Surat Dukungan Untuk Working Holiday Visa) atau yang dulunya disebut dengan SRPI (Surat Rekomendasi Pemerintah Indonesia), part untuk mendapatkan surat inlah yang paling menantang bagi para WHV Warrior karena selain kuotanya terbatas ada beberapa syarat-syarat yang harus dipersiapkan untuk mendapatkannya. Lalu apa saja syarat-syaratnya? Simak ulasannya guys


Paspor

Syarat pertama yang harus dimiliki sebelum mendaftar WHV adalah Paspor, pastikan paspor yang kalian miliki memiliki masa berlaku lebih dari 18 bulan.


E-KTP


Pas Foto berukuran 4x6CM, dengan latar belakang putih


Sertifikat IELTS 

Score IELTS yang disyaratkan minimum adalah 4.5, untuk jenis IELTSnya sendiri kalian bisa menggunakan  baik GT (General Training) maupun Academic.


Ijazah

Apabila pendaftar sudah lulus makan wajib melampirkan Sertifikat kelulusan baik S1/ D3, mahasiswa dengan masa pendidikan minimal 2 tahun juga dapat mendaftar dengan melampirkan Kartu Mahasiswa dan Kartu hasil Studi.


Bank Refference 5000 AUD

Surat Refferensi Bank ini adalah bukti kepemilikan uang di rekening kalian sebesar 5000 AUD, atau jika dirupiahkan sekitar 53 Juta,tergantung dengan nilai kurs yang selalu naik turun, jadi untuk amannya akan lebih baik jika nominalnya kalian lebihkan ya guys.


SKCK 



SKCK yang disyaratkan adalah SKCK yang dikeluarkan oleh setara POLDA, untuk meminta surat ini kalian harus datang ke Polda masing-masing sesuai dengan KTP kalian, misalkan kalian tinggal di Semarang berarti kalian harus pergi ke Polda Jateng untuk mendapatkan SKCK. Khusus untuk mabes Polri, Pemohon dari KTP daerah manapun dapat memperoleh SKCKnya di tempat ini.


Surat Pernyataan keabsahan Dokumen

Surat ini berisi pernyataan yang menerangkan bahwa semua dokumen persyaratan yang kita berikan adalah dokumen asli, untuk format dokumennya sendiri biasanya akan dikeluarkan dari pihak Ditjen Imigrasi.


Nah itu dia syarat-syarat dokumen yang perlu kalian persiapkan sebelum melakukan war untuk untuk mendapatkan SDUWHV. Jangan lupa untuk menyiapkan semua persyaratannya jau-jauh hari, apalagi mengingat tanggal war SDUWHV yang sering diumumkan mendadak. 










See also :

Alasan Australia Menjadi Tempat Yang Cocok Untuk Mewujudkan Mimpimu




Mengapa memilih Australia? Impian untuk tinggal di luar negeri telah ada sejak lama, pun aku telah mencari peluang-peluang di berbagai negara, hingga akhirnya mimpi bertemu dengan peluang dan kesempatan dan membuatku mantap untuk memilih Australia. Dibawah ini adalah alasan-alasan utama yang membuatku memilih Australia sebagai tujuanku

Bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara

Australia merupakan negara multikultural dengan pendatang dari berbagai penjuru dunia. Karenanya tidak heran di setiap sudut tempat yang kalian datangi kalian akan bertemu dengan orang-orang dari negara yang berbeda dan bahasa yang berbeda. Meskipun begitu semuanya bisa hidup dengan damai dan tentram. Rasa-rasanya tak pernah melihat maupun mendengar adanya konflik yang dipicu oleh masalah klasik karena perbedaan agama, ras maupun bahasa.

Bahasa Inggris menjadi bahasa Harian

Meskipun bahasa inggris bukan bahasa utama di Indonesia, namun setidaknya kita sudah dikenalkan dengan bahasa ini sedari duduk di bangku sekolah dasar, jadi seharusnya kita tak akan terlalu asing dengan bahasa ini bukan? Pengetahuan basic bahasa inggris sudah cukup untuk menjadi modal, Nantinya seiring berjalannya waktu kalian akan semakin terbiasa dengan bahasa internasional satu ini.

Letaknya cukup dekat dari Indo 



Jika dilihat dari peta kita bisa melihat kalau benua Australia dengan Indonesia letaknya berdekatan, yah meskipun sedekat apapun tetap saja masih dibutuhkan 7 jam penerbangan direct dari Jakarta ke Sydney namun setidaknya waktu ini jauh lebih singkat jika dibandingkan jarak tempuh ke benua-benua lain seperti benua Eropa, Afrika maupun Amerika. 

Negara sekaligus Benua

Sebagai satu-satunya negara sekaligus benua, Australia memiliki luas daratan yang sangat luas, dengan topografi yang sangat beragam tentunya. Australia dibagi menjadi 8 bagian yang terdiri dari 6 negara bagian Asutralia dan 2 teritorial Australia. Enam negara bagian Australia itu adalah 

New South Wales (Sydney)

Victoria (Melbourne)

Queendsland (Brisbane)

Australia Barat (Perth)

Australia Selatan (Adelaide)

Tasmania (Hobart). 

Sedangkan dua wilayah teritorial Australia meliputi 

Australia Utara (Darwin)

Wilayah Ibu Kota Australia (Canberra)

Tiap-tiap negara bagian ini memiliki kewenangan untuk mengatur bagiannya masing-masing, Jadi tidak heran ketika berpindah state kalian akan menemukan sistem yang sangat berbeda dari satu state dengan state lainnya. Tiap state juga memiliki keunikan masing-masing.

Perfect Place to Explore dan Road Trip



Australia memiliki sejuta keindahan alam, dengan berbagai tempat wisata yang tak terhitung jumlahnya. Mulai dari gunung, hutan, sungai, dan pantainya, bisa dipastikan kalian tak akan kehabisan list tempat untuk di explore disini. Belum lagi Binatang-binatang unik seperti kanguru dan koala yang menjadi ciri khas benua ini. Dengan berbekal sebuah mobil kita bisa melakukan road trip menempuh jarak ribuah kilometer melihat keindahan alam di Aussie, infrastruktur jalan di negara ini sangatlah baik bahkan hingga ke jalan-jalan pedalaman.


Lalu Lintas yang teratur



Hukum yang ketat nampaknya menjadi salah satu alasan besar dari keteraturan lalu lintas. Menyetir lebih dari limit speed atau menerobos traffic lamp maka siap-siap saja surat surat tilang akan dikirim ke alamat kalian dan nominal fine nya pun tak main-main bisa jutaan hingga puluhan tergantung tingkat pelanggarannya. Jangan harap kalian bisa melakukan tawar-menawar dengan pak pol ya guys. Proses membuat license pun bisa terbilang cukup rumit dan tak ada istilah calo-calo jadi jika kalian ingin membuat driving license disini pastikan kalian memiliki kemampuan dan pengetahuan berlalu lintas yang mumpuni. Pengemudi di sini juga mostly sangat teratur dan tertib jarang sekali kita melihat kendaraan yang saling kebut-kebutan, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengendara.

Peluang Kerja Yang Besar

Baik pekerja White Collar maupun Blue Collar semuanya memiliki kesempatan kerja yang besar di negara ini, gaji minimumnya pun jauh lebih besar bila dibandingkan dengan Indonesia.Jadi jangan khawatir tak mendapatkan pekerjaan di sini, karena ada banyak sektor pekerjaan yang terbuka lebar sepanjang tahunnya

Gaji Minimum yang Tinggi



Berdasarkan data dari Ombudsman Australia, upah minimum nasional per 1 Juli 2022 adalah 21.38AUD/ Jam sebelum dipotong pajak. Bayangkan saja untuk pekerjaan casual yang kalian lakukan disini, kalian akan memperoleh upah minimum lebih dari 200.000 rupiah perjamnya, jadi jika kita bekerja 8 jam sehari kita bisa memperoleh minumum 1.6 Juta perhari. Lumayan bukan?

Bandingkan dengan upah minimum Ibu kota Jakarta yang saat ini berada di kisaran 4.6 juta yang berarti bila di rata-rata dengan jam kerja 40 jam/ bulan berarti upah minumum jakarta per jamnya sekitar 28.000 rupiah, which is nyaris 10x Lipat ! 

Biaya Hidup yang relatif rendah

Kalimat diatas mungkin sekilas sulit untuk dipercaya bukan? Kali ini aku akan menjelaskan mengapa aku bisa mengatakan bahwa biaya hidup disini ‘murah’.

Jika kalian berbelanja keperluan sehari-hari di supermarket yang tersedia di berbagai sudut tempat seperti Coles, Woolworth, Aldi maupun tempat-tempat lain kalian akan mnyadari bahwa perbedaan harga tidaklah terlampau jauh dengan harga barang di Indonesia. 

Dibawah ini aku mau coba memberi gambaran sekilas mengenai perbandingan harga antara Australian dan Indonesia. 


Indonesia

Australia*

Beras 

10.000 /KG

24.000/KG

Minyak

16.000/Liter

45.000/Liter

Tepung

13.000/KG

10.000/Liter

Petrol

13.000/Liter

19.000/Liter

Rent

1 Jt/ Month

6 Jt/Month

*Harga setelah dikonversi kedalam rupiah

Jika melihat tebel diatas sekilas mungkin terlihat lumayan banyak perbedaanya apalagi dari segi uang rent, namun bila kita menengok kembali perbedaan upah minimumnya jarak harga diatas feels nothing bukan? Semakin tinggi UMR maka biaya hidup akan semakin tinggi, kalimat tersebut tidak salah, namun akan menjadi kurang tepat jika kita juga turut melihat perbandingan upah minimumnya, selain itu tinggi rendahnya pengeluaran juga tergantung pada gaya hidup kalian. Sebagai contoh jika kalian suka jajan diluar, membeli makann di luar, harga standar perporsi makanan disini sekitar 200k, sedangkan minuman sekitar 70k agaknya cukup membuat tekor jika kalian selalu makan diluar untuk sehari-hari. Namun jika kita memasak sendiri biayanya akan JAUH lebih murah. Aku biasanya menghabiskan tak sampai 50AUD (1AUD= 10.000 IDR) per week untuk berbelanja Grocery, dengan uang segitu kita sudah mendapatkan bahan makanan lengkap untuk stok selama seminggu seperti daging, beras, susu segar, sayur, buah, snack, sembako dan lain-lain. So kesimpulannya dengan UMR yang lebih besar biaya hidup menjadi lebih besar namun kesempatan saving juga jauuuh lebih besar, semuanya tergantung kemampuan kita untuk mengatur keuangan dan mengatur gaya hidup.

Adanya Program WHV

WHV atau Working Holiday Visa merupakan Visa yang memungkinkan kita untuk berlibur sekaligus bekerja secara di Australia selama maksimal 3 tahun. Adanya Kerjasama untuk WHV inilah yang menjadi alasan utama aku memilih Australia. Saat ini negara yang menjalin kerjasama untuk program WHV dengan Indonesia memang baru negara Australia saja, aku berharap nantinya akan semakin banyak pilihan negara untuk Indonesia ya guys.

Mungkin sampai disini dulu ya guys beberapa alasan mengapa Aussie menjadi tempat yang cocok untuk kalian datangi, semoga tulisan ini dapat menjadi motivasi untuk kalian terima kasih sudah mampir. See ya!




See also :


10/04/23

WHV, Working Holiday Visa Sebuah Babak Baru



Hello Guys long time no see, ini adalah postingan pertamaku sejak terakhir tahun 2021, aku ingin berbagi cerita mengenai WHV, sebuah program yang sedang aku ikuti saat ini, program yang telah membawaku untuk menginjakkan kaki di Australia, nantinya aku akan lebih banyak lagi membahas mengenai program ini, SO akan lebih banyak lagi anak muda Indonesia yang menjadi lebih tahu dan bisa ikut berkesaempatan untuk bergabung menjadi WHV Warrior. selamat membaca!

Bisa dibilang aku mengenal WHV karena sebuah ketidaksengajaan. Sudah menjadi mimpiku sejak dahulu untuk bisa merasakan tinggal diluar negeri dan sudah berbagai upaya aku coba meskipun tidak maksimal karena kemampuan yang pas pasan dan juga biaya untuk keluar negeri tentunya tidak murah bukan? apalagi semenjak lulus kuliah aku sibuk berjibaku dengan dunia kerja yang seringkali membuat jengah perlahan mimpi-mimpi itu terkubur perlahan, yah meskipun harapan itu masih tetap ada. that's why Bagiku WHV adalah sebuah jembatan emas sekaligus angin segar untuk mewujudkan mimpiku itu. Working Holiday Visa adalah sebuah Visa yang diperuntukkan untuk pemuda pemudi berusia 18 hingga 30 Tahun  yang memungkinkan kita untuk bekerja dan berlibur secara legal di Australia. 

Januari 2021 merupakan awal titik baru, karena sebuah 'cobaan' aku serasa disentil lagi akan mimpi-mimpiku yang sudah mulai pudar, momen akhirnya aku mulai berpikir kembali mengenai hal apa yang aku inginkan. mimpi untuk tinggal diluar negeri itu kembali muncul, aku ingin bekerja di luar negeri, itulah satu pikiran yang terlintas dibenakku.

Akhirnya aku mencari informasi di google mengenai cara untuk bisa bekerja di luar negeri, setelah membaca banyak referensi akhirnya mataku tertuju pada satu program pemerintah bernama Working Holiday Visa, ya rasanya seperti cinta pada pandangan pertama aku langsung tertarik pada program satu ini. sebuah program dimana kita memiliki kesempatan untuk bekerja sekaligus berlibur diluar negeri tepatnya di negeri kanguru, negeri benua hijau... ya mana lagi kalau bukan Australia. setelah kubaca-baca sebenarnya syaratnya bisa dibilang lumayan sulit untukku saat itu terutama pada poin tes IELTS yang biayanya tidak murah, kurang lebih sekitar 3 juta dan juga kita harus memiliki uang sebesar 50 juta di dalam rekening itu, sebuah nominal yang pastinya tidak kecil bagiku, apalagi saat itu aku baru saja resign dari pekerjaan lamaku. Namun pepatah Dimana ada kemauan disitulah ada jalan nyatanya bukan kata-kata kosong semata. Semangat menggebuku kembali menggelora, rasannya seperti memiliki tujuan hidup baru, setiap melihat video para pemegang visa WHV menceritakan pengalamannya di youtube jantungku langsung berdegup rasa-rasanya Aussie sudah didepan mata. 

Butuh waktu kurang lebih satu tahun untukku untuk mempersiapkan segala persyaratannya, mulai dari mengasah kembali kemampuan bahasa inggris untuk mengikuti tes IELTS hingga akhirnya aku memutuskan untuk hijrah kembali ke Jakarta, selain bisa lebih mudah mempersiapkan syarat-syaratnya aku juga bisa lebih mudah menabung untuk mengumpulkan uang 55 Juta. Hingga akhirnya setelah penantian lama WHV yang sudah 2 tahun ditutup karena pandemi akhirnya dibuka kembali, sebuah angin segar bagi para calon WHV-WHV warrior yang sudah menunggu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk kesempatan ini. Syarat IELTS sudah ditangan, pun begitu juga dengan syarat-syarat yang lain drama WHV tidak berakhir sampai disitu, aku mengalami beberapa kali kegagalan di karenakan kesalahan teknis (cerita ini akan aku ceritakan lain waktu) setelah perjuangan yang cukup panjang dan penuh drama akhirnya visa WHV ku dinyatakan granted. Tiket sudah ada ditangan dan aku siap membuka babak kehidupan baru di negeri kanguru.....



See also :