30/10/19

Translate Novel Lang Ya Bang Chapter 157



CHAPTER 157­­ 
Novel lang Ya Bang-Hai Yan;Eng translation : tumblr Chaikat  ;Translate Indo by me

Jingyan buru-buru menuju ke Su manor, namun tepat sebelum belokan terakhir, ia berhenti mendadak sampai-sampai kudanya mengangkat kaki belakangnya, Jingyan melepas tali kekang dan turun dari kuda, terjatuh ke tanah, mengagetkan Meng Zhi yang sedang mengejarnya.

Mengikuti perintah Meng Zhi, pengawal Istana timur yang mengejar Jingyan membentuk formasi lingkaran untuk melindunginya. Namun tampaknya Jingyan benar-benar tak menyadari keadaan disekelilingnya. 

Melihat dengan tatapan kosong dan setelah beberapa saat dia perlahan berdiri dengan bantuan Meng Zhi.

Ia menunggangi kudanya lagi dan berbalik arah. Ketika Meng Zhi bertanya apakah ia ingin kembali ke istana timur dia berkata, “Sejak ia tak ingin aku mengetahuinya, ia pasti punya alasannya sendiri. Mengapa aku harus memaksa mencari tahu dan menambah kekhawatirannya tanpa alasan.”

Penjaga istana timur mengawalnya kembali. Jingyan tak lagi memiliki tenaga dan kekuatan seperti tadi saat ia buru-buru menuju ke Su Manor, ia nampak bingung.

Ia tak tahu bagaimana untuk menggambarkan perasaanya saat ini. Jika ia bahagia karena sahabat terbaiknya ternyata masih hidup, lalu mengapa ia merasa seperti dadanya diiris-iris dengan belati? Jika ia marah karena selama ini tak ada yang memberi tahunya, lantas mengapa jantungnya terasa dipenuhi kebahagiaan menyakitkan hingga rasanya terasa sakit untuk bernapas?

Siapa Lin Shu? Lin Shu adalah sahabat terbaiknya, Lin Shu adalah orang yang penuh dengan kebanggaan dan blak-blakan, sangat kompetitif dan tak pernah mau menyerah. Rompi perak dengan tombak panjang ditangan, selalu membuat kegaduhan kemanapun ia pergi. Dia adalah xiao huo ren yang tak kenal dingin. keceriaanya bagaikan burung pipit, kemarahannya bagaikan harimau. Ia adalah marsekal muda di pasukan Chiyan yang tak pernah menyembunyikan emosinya…

Tetapi siapakah Mei Changsu? Ia selalu menundukan kepalanya dan seringkali seringai terukir di bibirnya.  Perkataannya lembut dan sangat sopan, dan tak ada satupun yang mampu melihat apa yang ia pikirkan. Ia selalu terbungkus dengan mantel bulu dan duduk disamping bara api, mengukur-ukur kedalaman hati seseorang dibalik matanya yang gelap, wajahnya sepucat kertas. Dia tak memiliki sedikitpun kekuatan dan jari-jarinya selalu sedingin es, seakan ia membawa udara dingin dari neraka.

Ia seperti abu yang tersisa dari bara api yang telah padam. Orang lain mungkin teringat oeh api itu namun ia sudah bukan lagi sosok yang dulu jiwa yang membara.

Xiao Jingyan menemukan dirinya sendiri benar-benar tak mampu membayangkan apa yang menyebabkan perubahan sedrastis ini . ketika ia mencoba, rasa sakit yang menyelubunginya semakin dalam dan gelap lebih dari malam malam tanpa bintang dan bulan.

Saat mereka memasuki Istana timur, Meng Zhi membantu Jingyan turun dari kudanya. Namun kemudian saat putra mahkota yang baru saja ditunjuk itu perlahan menaiki tangga-tangga aula utama, ia tiba-tiba merasa satiap langkah yang ia pijak terasa seperti  ia menginjak punggung sahabatnya, yang selama ini mendukungnya sambil menggertakkan gigi. Kakinya terasa lemah, ia tak dapat menahannya dan terjatuh dari tangga.

Jingyan bertanya kepada Meng Zhi apakah selama ini ia telah mengetahui semuanya dan kemudian bertanya bagimana ia mengetahuinya. Meng  Zhi berkata bahwa Mei Changsu yang memberi tahunya. Jingyan bertanya mengapa Xiao Shu tidak memberi tahunya padahal Xiao Shu adalah sahabat terbaiknya dan Mengzhi berkata bahwa ekspetasi Xiao Shu terhadap Jingyan berbeda dari orang lain .

Tetapi Meng-qing, kau harus mengatakan kepadaku, bagaimana bisa ia menjadi seperti itu?Tragedi seperti apa yang telah dilaluinya?Dia adalah Xiao Shu! Kau dan aku sama-sama tahu seperti apa Xiao Shu yang sebenarnya. Dulu aku terbiasa berpikir bahwa jika kau menghancurkannya mencadi jutaan keping dan menyatukannya kembali, dia akan selalu menjadi Lin Shu yang lincah dan penuh semangat…”

Kata-kata Xiao Jingyan hanyalah sebuah analogi namun bagi Meng Zhi kalimat itu bagaikan mata pisau yang menghujam tepat di jantungnya dan kemudian ditarik keluar, wajahnya menjadi pucat.

“Kau harus tau.” Tatapan mata Xiao Jingya lebih sengit  daripada matahari musim panas, menatap tajam kearah Meng Zhi tanpa ampun. “dia tak mau mengatakannya kepadaku, jadi aku tak ingin memaksanya. Tetapi aku ingin kau mengatakannya padaku. Katakan!”

“Yang Mulia…”Meng Zhi benar-benar kewalahan namun setelah menundukan kepalanya, ia menggeleng dan berkata, “Aku telah berjanji padanya…”

Jingyan tak memaksa Meng Zhi untuk berbicara. Ia mengatakan pada Pangeran Ji dan marquis Yan bahwa ia memiliki beberapa urusan mendesak untuk dihadiri dan pergi ke istana Selir Jing.Ketika ia sampai disana, ia segera mengatakan pada ibunya bahwa ia memiliki sesuatu untuk ditunjukkan. Pengunjung lain yang ada disana mengerti dan segera pergi, meninggalkan mereka sendiri. Dengan segera Jingyan bertanya mengenai Xiao Shu.

“Apa yang terjadi pada Xiao Shu? Ibu menangis ketika memeriksa denyut nadinya. Apakah penyakitnya sangat serius?”

Selir Jing berpikir sejenak kemudian perlahan ia berkata,”Begitulah…”

“Apa yang harus dilakukan?”Xiao Jingyan tiba-tiba meraasa cemas dan menggenggam tangan ibunya erat-erat.”Xiao Shu sangat mempercayai kemampuanmu, Ibu harus bisa melakukan sesuatu.”

Consort Jing bimbang untuk menjawabnya, matanya yang terpejam tertutupi oleh bulu matanya. Dia berkata dengan lembut. “Xiao Shu memiliki dokter yang lebih handal daripada aku disisinya. Dokter itu seharusnya mampu memastikan ia akan baik-baik saja…”

Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan agar penyakitnya dapat terobati?”

Aku tak yakin…Mungkin sehari…Mungkin setahun…”

Jika saja Xiao jingyan mengerti apa yang dimaksudkan ibunya, ia mungkin akan melesat pergi. Sayangnya,ia tak paham dan justru merasa lega. “Tak peduli berapa lama, yang terpenting ia masih bisa sembuh. Tetapi mengapa penyakit ini dapat menyebabkan wajahnyaa berubah seperti sekarang?”

Selir Jing menggelengkan kepalanya. “perubahan wajah Xiao Shu bukan karena ia sakit. Ini karena ia pernah terkena racun Bitter Flame. Setelah racun itu dihilangkan tubuh dan wajahnya mengalami perubahan drastis…” 

“Artinya perubahan ini karena racunnya telah dihilangkan, benar bukan?” Xiao Jingyan merasakan secercah kebahagiaan.

“Tubuhnya menjadi sangat lemah dan ia mudah sakit karena penghilangan racun, dan itulah mengapa ia butuh waktu untuk pemulihan, benar kan?”

Tatpan Selir Jing kosong untuk sesaat, sebelum ia perlahan mengangguk dan berkata, “Ya…”

“Itu bagus.” Beberapa ketegangan di tubuhnya akhirnya sedikit lepas dan Xiao Jingyan berdiri. “Aku mengerti mengapa ia tak bisa bersantai dan memulihkan diri dimasa lalu tetapi aku dapat mengatasi segalanya dari sekarang. Ia hanya perlu fokus untuk penyembuhan.Ibu, apakah gejalanya sama tiap kali ia jatuh sakit?”

“Itu tergantung penyebabnya, entah karena cuaca dingin, kelelahan atau gejolak emosi. Gejala yang muncul mungkin berbeda-beda.”

Xiao Jingyan berkata tanpa keraguan,”Itu bukan masalah. Xiao Shu tak akan lagi menderita karena dingin atau kelelahan dimasa yang akan datang. Sedangkan untuk emosi, kebahagiaan tak akan membahayakannya bukan?”

Aku tahu betul apa yang ia harapkan,”Xiao Jingyan mengambil napas panjang dan tatapannya menjadi bersinar.”Aku akan mempercepatnya dan membersihkan nama mereka dengan segera, jadi ia bisa menjalani penyembuhan tanpa kekhawatiran…”

“Jinyan.” Selir Jing menggenggam tangan putranya dan buru-buru berkata, “Kau tak boleh gegabah dalam mengambil resiko. Pada tahap ini, kau mungkin masih dapat menanggung kegagalan tapi tidak dengan Xiao Shu, apakah kau mengerti?”

Xiao Jingyan menekan bibirnya dan dengan berat mengangguk.”Ibu, jangan khawatir. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Xiao Shu masih mengawasiku. Aku tak akan bertindak ceroboh.”

Selir Jing merasa seperti jantungnya di ambil keluar. Ia tahu bahwa selama Xiao Shu mengawasinya, Jingyan akan dapat maju dan stabil, namun berapa lama Xiao Shu dapat terus mengawasinya? Ia menahan segalanya dengan susah payah, tetapi dapatkah ia menahannya hingga hari dimana nama keluarga Lin dapat dipulihkan?

 Chapter 156                                                                    ⇨Chapter 163


Tidak ada komentar:

Posting Komentar